Proses produksi botol kaca

Langkah pertama adalah merancang dan menentukan serta pembuatan cetakan.Bahan baku kaca terbuat dari pasir kuarsa sebagai bahan baku utama, bersama dengan bahan pembantu lainnya yang dilarutkan dalam keadaan cair pada suhu tinggi kemudian dimasukkan ke dalam cetakan, didinginkan, dipotong dan ditempa, sehingga membentuk botol kaca.Botol kaca umumnya ditandai dengan logo yang kaku, dan logo tersebut juga dibuat dari bentuk cetakannya.Botol kaca yang dibentuk menurut cara produksinya dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu peniupan manual, peniupan mekanis, dan pencetakan ekstrusi.Botol kaca menurut komposisinya dapat dibagi menjadi beberapa kategori berikut: satu gelas soda dua gelas timbal tiga gelas borosilikat.

3

Bahan baku utama botol kaca adalah bijih alam, batu kuarsa, soda kaustik, batu kapur dan lain sebagainya.Botol kaca memiliki tingkat transparansi dan ketahanan korosi yang tinggi, dan sifat material tidak akan berubah jika terkena sebagian besar bahan kimia.Proses pembuatannya sederhana, bentuknya bebas dan berubah-ubah, kekerasannya besar, tahan panas, bersih, mudah dibersihkan, dan dapat digunakan berulang kali.Sebagai bahan pengemas, botol kaca terutama digunakan untuk makanan, minyak, anggur, minuman, bumbu, kosmetik dan produk kimia cair, dll., dengan berbagai kegunaan.Namun botol kaca juga memiliki kelemahan, seperti bobot yang besar, biaya transportasi dan penyimpanan yang tinggi, serta ketidakmampuan menahan benturan.

1
2

Penggunaan fitur dan jenis botol kaca: botol kaca merupakan wadah pengemasan utama untuk industri makanan, farmasi dan kimia.Mereka memiliki stabilitas kimia yang baik;mudah disegel, kedap gas baik, transparan, dapat diamati dari luar isinya;kinerja penyimpanan yang baik;permukaan halus, mudah disterilkan dan disterilkan;bentuk yang indah, dekorasi warna-warni;memiliki kekuatan mekanik tertentu, dapat menahan tekanan di dalam botol dan gaya luar selama pengangkutan;bahan baku tersebar luas, harga murah dan keunggulan lainnya.Kerugiannya adalah massanya yang besar (rasio massa terhadap volume), kerapuhan dan kerapuhan.Namun, dengan menggunakan teknologi baru yang berdinding tipis, ringan, dan tangguh secara fisik dan kimia, kekurangan ini telah diperbaiki secara signifikan, dan dengan demikian botol kaca dapat bersaing ketat dengan plastik, besi, kaleng besi, dan produksinya meningkat dari tahun ke tahun.

Botol kaca tersedia dalam berbagai macam, mulai dari botol kecil berkapasitas 1 ML hingga botol besar lebih dari sepuluh liter, mulai dari botol bulat, persegi, hingga botol berbentuk dan bergagang, dari kuning tidak berwarna dan transparan, hijau, biru, botol berbayang hitam dan botol kaca buram seperti susu, hanyalah beberapa di antaranya.Dari segi proses pembuatannya, botol kaca secara umum dibagi menjadi dua kategori: botol cetakan (menggunakan botol model) dan botol kontrol (menggunakan botol kontrol kaca).Botol cetakan dibagi menjadi dua kategori: botol bermulut besar (dengan diameter mulut 30mm atau lebih) dan botol bermulut kecil.Yang pertama digunakan untuk menampung bubuk, gumpalan dan pasta, sedangkan yang kedua digunakan untuk menampung cairan.Menurut bentuk mulutnya, mulut botol dibagi menjadi mulut gabus, mulut berulir, mulut tutup mahkota, mulut gulung mulut beku, dll. Botol dibagi menjadi "botol sekali pakai", yang digunakan sekali, dan "botol daur ulang", yang mana digunakan berulang kali.Menurut klasifikasi isinya, dapat dibedakan menjadi botol wine, botol minuman, botol minyak, botol kaleng, botol asam, botol obat, botol reagen, botol infus, botol kosmetik dan lain sebagainya.


Waktu posting: 13 April-2021